Translate

Rabu, 26 Juni 2013

ACARA ADAT NGRAPYAK SENDANG

Ngrapyak Sendang, Upacara dikampung ane dulu

Dusun Gondangan, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo INDONESIA



    Gondangan adalah sebuah pedusunan yang termasuk dalam wilayah Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Untuk menuju ke dusun Gondangan, dari jalan besar, kita masuk melalui jalan desa yang tidak beraspal. Jalan ini menanjak, terletak di tebing pegunungan Seribu, dan di sampingnya adalah jurang yang cukup dalam. Bisa dikatakan bahwa letak dusun Gondongan ini berada di pedalaman pegunungan. Letak ketinggiannya kurang lebih 200-300 meter di atas permukaan air laut.

    Penduduk Dusun Gondangan yang umumnya berladang ini sangat berhati-hati dalam menggunakan air. Untuk kebutuhan air minum dan memasak, penduduk mengambil air dari Sendangreja yang dipercayai ditunggui oleh dhanyang wanita bernama Raden Ayu Ambar Wungu. Berdasarkan kepercayaan setempat, dhanyang ini memiliki saudara laki-laki bernama Raden Bagus Gandhungmlathi yang tinggal di lereng Gunung Merapi.
    Upacara Ngrapyak Sendang berasal dari kata "krapyak" yang artinya "pagar". Ngrapyak Sendang bisa dimengerti sebagai kegiatan membuat pagar untuk sendang, karena upacara ini diadakan hanya jika pagar sendang rusak. Tujuan dari upacara Ngrapyak Sendang adalah para penduduk memohon kepada Yang Maha Agung melalui dhanyang Raden Ayu Ambar Wungu dan Raden Bagus Damarjati yang menunggu pundhen Paroman, serta memohon agar air Sendangreja tetap mencukupi kebutuhan air seluruh penduduk.

    Pelaksanaan upacara Ngrapyak Sendang ini tiba pada hari Jumat Kliwon sekitar pukul 12.30 WIB. Untuk bulan dan tanggalnya tidak ditentukan karena bergantung pada keadaan pagar sendang. Apabila pagar sendang tidak segera diperbaiki, akan muncul rasa tidak tenteram di antara penduduk. Banyak yang mudah emosi, tanaman gagal, dan hampir semua kegiatan penduduk tidak membawa hasil, dan sebagainya. Hal ini dipercaya berkaitan erat dengan sikap penduduk yang tidak segera memperbaiki pagar sendang. Mereka percaya bahwa dhanyang penunggu sendang merasa tidak diperhatikan sehingga marah.

    Oleh karena itu, kepala dusun mengadakan musyawarah bersama pinisepuh, panembahan, dan tokoh masyarakat untuk menyelenggarakan upacara adat Ngrapyak Sendang. Karena krapyak lama telah rusak, maka diperlukan bambu, yang dipilih adalah pring putih atau pring apus. Bambu putih yang akan digunakan krapyak sudah harus ditebang sebulan sebelum Ngrapyak. Kemudian mendekati hari pelaksanaan, para penduduk bergotong royong membuat pagar yang melingkar. Penebangan bambu ditentukan pada pasaran Pahing dan tidak disertai selamatan.

    Prosesi upacara Ngrapyak Sendang diikuti oleh seluruh penduduk Dusun Gondangan yang berjumlah kurang lebih 77 kepala keluarga. Upacara tersebut dilengkapi dengan sesajian yang berupa:
    Nasi Tumpeng, yang terdiri dari tumpeng alus (keimanan) dan tumpeng robyong (kemakmuran),
    Golong, yang dibuat dari nasi bulat jumlahnya 7 buah, yaitu Golong Sejodho (2 buah) sebagai lambang suami istri, Golong Empat (4 buah) sebagai lambang empat arah mata angin, dan Golong Pancer (1 buah) sebagai lambang satu tujuan yaitu hidup rukun,
    Ambeng, (2 buah) untuk menghormati leluhur
    Ingkung Ayam Jantan, untuk menyampaikan keselamatan bersama,
    Rujak Degan untuk menghormati Sunan Kalijaga,
    Lauk pauk, sebagai pelengkap sesaji
    Empon–empon atau tukon pasar, untuk menghormati Wali Sanga
    Rokok putih, untuk menghormati yang menunggu sendang
     
    Setelah siap, seluruh rangkaian sesaji dibawa oleh setiap kepala keluarga ke sendang untuk didoakan (kenduri) yang dipimpin oleh Rois. Juru Kunci dan Panembahan bertugas untuk membakar kemenyan. Selama kenduri berlangsung, kaum perempuan mengikuti rangkaian upacara dari luar pagar. Selesai kenduri, para penduduk makan sesaji bersama, dan juga yang membawa pulang sebagai ngalap berkah.
    Rangkaian terakhir adalah hiburan kesenian yang berupa Jathilan atau Jaran Kepang. Terkadang acara ini juga diisi Tayuban sebagai penutup seluruh rangkaian upacara adat Ngrapyak Sendang.

    Sumber : http://gudeg.net/id 

    Tidak ada komentar: